Perpustakaan Kalbar Bentuk Relawan Cinta Perpustakaan

Relawan Cinta Perpustakaan terbentuk di Kalimantan Barat. Pembentukan relawan yang difasilitasi Perpustakaan Kalimantan Barat ini dideklarasikan di Pontianak, Minggu (16/10) berjumlah 50 orang itu berkomitmen untuk berperan aktif dalam memajukan dunia kepustakaan dan tradisi membaca di Kalimantan Barat.

Pembentukan Relawan Cinta Perpustakaan ini diharapkan dapat memperkuat sumber daya manusia di perpustakaan di Kalimantan Barat. Mengingat jumlah pengawai atau pengelola perpustakaan di daerah ini masih terbatas, sedangkan kegiatan kepustakaan begitu kompleks dan menuntut pengelolaan secara profesional.

Kepala Perpustakaan Kalimantan Barat, Untad Dharmawan menjelaskan pembentukan relawan salah satu solusinya yaitu bersedia membantu mengelola perpustakaan dengan tidak mengharapkan imbalan apa pun.

Berdasarkan data Perpustakaan Kalimantan Barat terdapat 1.355 pengelola perpustakaan di provinsi ini yang pernah mengikuti bimbingan teknik, magang dan dan penyuluhan sistem pengelolaan perpustakaan dari tahun 2008-2016. Sementara jumlah perpustakaan di seluruh Kalimantan Barat saat ini tercatat sebanyak 6.674 unit.

Oleh karena itu, diperlukan gerakan kerelawanan untuk mengembangkan dunia kepustakaan di Kalimantan Barat. Gerakan yang mengorganisir generasi muda untuk merangkul dan mengajak masyarakat agar berkunjung dan memanfatkan perpustakaan setempat. Sebab, keberadaan perpustakaan menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Begitu pentingnya peran relawan maka diharapkan mereka berkomitmen dan memantapkan niat untuk memajukan perpustakaan di Kalimantan Barat,” harap Untad.

Relawan Cinta Perpustakaan Kalimantan Barat terdiri dari mahasiswa dan kalangan umum. Mereka sebelumnya telah dilatih secara khusus selama dua hari di ruang pertemuan Restoran Seafood Juara di Jalan Teuku Umar Pontianak. Materi pelatihan, diantaranya berisikan pemahaman mengenai peran dan perkembangan perpustakaan sebagai instrumen publik dalam meningkatkan kualitas generasi muda lewat tradisi membaca.

Pelatihan peningkatan kapasitas itu juga memetakan daya tarik dan keunggulan perpustakaan di wilayah masing-masing. Kemudian mempromosikan secara efektif, efisien, dan tetap sasaran kepada masyarakat setempat. Selain itu, memanfaatkan teknologi internet, khususnya media sosial sebagai wahana kampanye gerakan cinta perpustakaan.

Pelatihan menghadirkan Kepala Bidang Perpustakaan Sahroni, praktisi media Nur Iskandar, dan Muhlis Suhaeri, serta praktisi komunikasi massa Beni Sulastyo sebagai pembicara. “Para relawan juga dibekali pengetahuan public speaking sehingga memiliki keberanian berbicara dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan,” jelas Beni, yang karib disapa Bung Ben.

Para relawan ini juga dipersiapkan sebagai pengelola portal database perpustakaan di Kalimantan Barat, perpustakaankita.com, yang bakal diluncurkan dalam waktu dekat. Mereka pun bakal bergerak mengampanyekan gerakan cinta perpustakaan ke sejumlah sekolah di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Landak.

“Kami akan mengoptimalkan kampanye gerakan cinta perpustakaan melalui media sosial guna meningkatkan minat baca di masyarakat ” kata Bayu Dwiyono Nugraha (18), salah seorang peserta dari Kabupaten Sekadau, yang terpilih sebagai Koordinator Relawan Cinta Perpustakaan Kalimantan Barat.